Nyongkolan
Sebuah tradisi yang terus dan akan selalu berkembang di komunitas Sasak pulau Lombok, NTB. tapi tidak sedikit yang tahu dan memaknai arti dari tradisi ini.
Nyongkolan, yaitu sebuah acara yang dimana sepasang pengantin di arak beramai-ramai menuju rumah mempelai Wanita dengan di ikuti beberapa jenis alat musik dan kesenian khas suku Sasak, tradisi ini sudah berlangsung sangat lama, tapi sampai sekarang asal muasal dari nyongkolan ini masih samar, apakah untuk penyebaran agama islam, atau untuk kesenian khas suku Sasak.
Sebelum acara nyongkolan ini, secara adat masih harus dilakukan setelah beberapa tahap acara, seperti acara Melai’an, dimana mempelai wanita diculik terlebih dahulu oleh mempelai pria, tetapi dengan kesepakatan terlebih dahulu, Melai’an ini, sudah jarang dilakukan, karena dalam pemikiran saat ini, mempelai pria dianggap tidak mempunyai keberanian untuk meminang mempelai wanita, tapi disatu sisi, dianggap sebagai lelaki sejati, karena berani mengambil resiko, sebagai kesiapan menempuh hidup baru.
Dalam acara Melai’an ini, banyak sekali resikonya, terutama ketika (misalnya penulis) Melai’an wanita, kemudian terjadi pertemuan dengan pria yang ternyata juga suka dengan sang wanita, maka akan terjadi perebutan antara kedua lelaki, bisa saja terjadi hal yang tidak di inginkan.
Kita kembali ke Acara Nyongkolan itu sendiri, Nyongkolan bagi sebagian anak muda zaman sekarang juga di gunakan untuk mencari pasangan/jodoh, Tradisi yang selalu dilaksanakn oleh Suku sasak ini, bisa terus dilestarikan sehingga dapat memancing kedatangan Wisatawan luar negeri, bukan hanya acaranya pakaian yang dikenakan atau “Godek Nongkek”, alat musik Gendang Bele’ juga sangat berpotensi menjadi cagar budaya NTB.
Kita berharap, semua tradisi yang dimiliki oleh Suku Sasak menjadi Simbol Adat dan Budaya yang terus berkembang walaupun perkembangan zaman terus berubah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar